Archive for rumah dijual

Persaingan Ketat Raja Properti di Kuningan

Kawasan Satrio, Kuningan merupakan bagian dari kawasan bisnis atau Segitiga Emas Jakarta (central business distric/CBD) yang terus berkembang di saat CBD di kawasan Sudirman mulai jenuh.

Sebab, koridor Satrio merupakan satu-satunya wilayah yang masih memungkinkan untuk dibuat shopping belt atau kawasan wisata belanja, karena di koridor ini masih banyak lahan kosong.

Bahkan, meski saat ini sejumlah proyek properti berkelas sudah berdiri di sana, sejumlah pengembang terus berlomba-lomba mengembangkan proyeknya seperti proyek yang mengintegrasikan pusat belanja, apartemen, perkantoran, hingga perhotelan.

Tak pelak, persaingan di kawasan ini semakin ketat mengingat sudah berdiri sejumlah pusat belanja lainnya, seperti ITC Kuningan dan Mal Ambasador yang dikembangkan Grup Sinar Mas. Padahal, kemacetan di kawasan ini sudah tergolong parah.

“Di kawasan ini terdapat sejumlah pengembang besar yang bermain,” kata Arief Rahardjo, associate director Grup PT Cushman & Wakefield Indonesia kepadaVIVAnews di Jakarta, Senin 22 November 2010.

Lantas, siapa saja para pengembang besar dan apa saja proyek kakap mereka di sepanjang jalan Prof Satrio yang rencananya akan dibangun seperti Orchard Road di Singapura tersebut? Berikut ini perincian para pemain kakap tersebut:

1. Ciputra World
Ciputra World adalah salah satu proyek superblok yang dibangun pengusaha properti legendaris, Ciputra. Dia sedang membangun sekaligus pusat belanja, apartemen dan perhotelan di lahan seluas 5,5 hektare (ha). Proyek besar ini diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp3 triliun.

2. Kuningan City
Kuningan City merupakan proyek properti yang dibangun Agung Podomoro Group di atas lahan seluas 2,9 ha dengan investasi sekitar Rp2,2 triliun, yang terdiri dari perkantoran, mal, dan residensial.

3. Mega Kuningan Land

PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk juga berencana membangun superblok yang rencananya diberinama Mega Kuningan Land di atas lahan seluas 3,8 ha di Mega Kuningan. Sedangkan total investasi yang disiapkan, belum bisa dirilis perseroan karena sampai saat ini proyekmixed use developmenttersebut belum jalan.

4. Kota Kasablanka

Kota Kasablanka adalah proyek bangunan terpadu yang terdiri dari hotel, apartemen, perkantoran, dan pusat perbelanjaan yang dibangun raja pengembang asal Surabaya, Grup Pakuwon di atas lahan seluas 9,5 ha dengan nilai investasi sekitar Rp2 triliun.

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  🙂

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Leave a comment »

REI: RUU Perumahan Kontra-Produktif

JAKARTA, DPP Real Estate Indonesia menilai Rancangan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman berpotensi kontra produktif terhadap sektor perumahan di Indonesia.

Dalam RUU itu tertuang banyak ancaman baik pidana maupun denda bagi pengembang jika melanggar ketentuan yang berlaku. Mestinya yang diberi sanksi adalah penghambat, bukan semata-mata para pengembang.– Teguh Satria

“RUU Perkim ini bisa kontra produktif,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (REI) Teguh Satria dalam Diskusi Forum Wartawan Perumahan Rakyat “Membedah RUU Perkim Dalam Menjawab Tantangan Pembangunan Perumahan ke Depan” di Jakarta, Selasa.

Dikatakannya, salah satu filosofi RUU Perkim adalah untuk mendorong ketersediaan perumahan yang masih kurang (backlog) di atas delapan hingga saat ini. Namun kenyataannya, dalam RUU tersebut tertuang banyak ancaman baik pidana maupun denda bagi pengembang jika melanggar ketentuan yang berlaku. “Mestinya yang diberi sanksi adalah penghambat, bukan semata-mata para pengembang,” katanya.

Pada sisi lain, lanjutnya, meski pemerintah telah memberikan bantuan skema subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), tetapi tidak dibarengi dengan kebijakan di bidang perizinan dan perpajakan.

“FLPP yang fokus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ternyata masih terbebani pajak pertambahan nilai,” katanya memberikan contoh.

Menurut Teguh, seharusnya MBR dibebaskan dari segala macam pajak agar bisa meringankan pembiayaan rumah. “Kemenpera maupun Dirjen Pajak mempunyai aturan sendiri sehingga menjadi tidak sinkron, pengembang memang diuntungkan tapi tidak bisa dijalankan,” katanya.

Dalam RUU Perkim, lanjut Teguh, seharusnya pemerintah membuat ketetapan mengenai tabungan wajib perumahan bagi pekerja produktif. “Saat ini total pekerja di Indonesia 120 juta orang. Andai 50 persen saja yang diwajibkan menabung satu persen dari total penghasilan per bulan, potensinya luar biasa,” katanya.

Dana tabungan wajib perumahan, selain bisa digunakan sebagai dana segar untuk subsidi MBR, bisa digunakan untuk pengadaan lahan. “Kami menjamin, suku bunganya bisa sangat rendah,” katanya.

Sementara itu anggota DPR RI Komisi V Ali Wongso Sinaga menyatakan RUU Perkim dibuat berdasarkan tiga syarat utama yaitu  adil, ada kapasitas hukum dan bermanfaat. “UU itu harus ada keadilan dan wajib berpihak kepada MBR, selain itu juga harus jelas kepastian hukumnya karena konsisten dengan UUD 45,” kata Ali. Jika demikian, tidak ada pasal karet dalam UU itu.

Terhadap penilaian DPP REI bahwa RUU Perkim mengancam mereka, Ali menyarankan pengembang untuk membuat usul revisi terhadap RUU itu. “Saya baru tahu ada pasal yang mengancam pengembang, saya setuju yang menghambat pertumbuhan permukiman yang seharusnya diancam hukuman,” katanya.

Dia juga sependapat agar rumah untuk MBR bebas pajak sehingga harganya benar-benar murah dan terjangkau.  “Kalau perlu Presiden memanggil Menteri Keuangan agar pengadaan rumah MBR bebas pajak atau zero tax,” kata Ali.

[Sumber:http://properti.kompas.com/index.php/read/2010/10/19/21211762/REI.RUU.Perumahan.Kontra-Produktif-12]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  🙂

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

Leave a comment »

Singapura Kuasai Pasar Properti Asia

Pasar properti di Asia cenderung meningkat setahun terakhir. Peningkatan itu ditunjukkan dengan kenaikan harga perumahan residensial di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia.

Di antara negara-negara Asia itu, Singapura mencatat kenaikan harga perumahan tertinggi. Harga perumahan residensial di negara itu naik 38,1 persen setahun terakhir.

Menurut Global Property Guide, kenaikan harga perumahan itu didorong rentetan pembelian oleh warga China yang ingin mengambil keuntungan dari pemulihan ekonomi yang kuat di kawasan tersebut. Apalagi, tingkat suku bunga juga cukup rendah.

“Pasar properti sudah meningkat. Permintaan juga cukup marak,” kata Tay Huey Ying, direktur untuk penelitian dan konsultasi di Colliers International seperti dikutip dari Forbes, pekan ini.

Bahkan, menurut Tay, harga perumahan residensial untuk periode triwulan terakhir mencatat kenaikan tertinggi sepanjang sejarah yang  sebelumnya terbukukan pada akhir 2009. “Delapan bulan terakhir penjualan cukup cepat,” ujar dia.

Setelah Singapura, pasar properti yang tumbuh pesat adalah Hong Kong. Negara ini menerapkan kebijakan yang tidak cukup ketat terhadap pembatasan kepemilikan asing. Akibatnya, sejumlah investor kaya dari China tertarik untuk berinvestasi.

Pertumbuhan tahunan untuk harga perumahan di Hong Kong mencapai 24,5 persen. Selanjutnya, Taiwan, Australia, dan China, mencatat kenaikan harga perumahan sebesar 20 persen, 18,4 persen, dan 8,6 persen.

Global Property Guide mengumpulkan data kenaikan harga perumahan di beberapa negara itu dengan metode penelitian internal, informasi dari akuntansi, dan firma hukum, serta bank sentral dan data statistik nasional.

Matthew Montague-Pollock, penerbit Global Property Guide, di situs web perusahaan mengatakan,”Kami ingin membawa perspektif yang sama yang dilakukan investor saham dengan investasi di perumahan internasional.”

Menurut dia, selama ini investor saham menggunakan analisis fundamental yang melihat investasi dari sudut pandang risiko dan return.

Matthew menjelaskan, prospek harga properti di Asia masih cukup kuat. Namun, kenaikan harga dan reaksi pemerintah yang membuat serangkaian kebijakan di sektor properti dapat menahan kecepatan pertumbuhan properti.

Awal bulan ini, Singapura juga memberlakukan beberapa aturan ketat untuk memperlambat pertumbuhan properti. Hong Kong juga menerapkan kebijakan untuk meningkatkan uang muka kredit apartemen mewah, namun berjanji meningkatkan pasokan perumahan.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Meski tidak setinggi negara-negara tersebut, berdasarkan survei BI, harga dan volume penjualan properti residensial pada triwulan II-2010 meningkat signifikan.

Indeks harga properti residensial masih menunjukkan kenaikan. Secara triwulanan naik 1,04 persen, sedangkan tahunan 2,89 persen. Kenaikan harga yang terjadi sejalan dengan meningkatnya penjualan properti residensial.

Kenaikan harga properti residensial diperkirakan masih berlanjut pada triwulan III-2010, namun dengan kenaikan yang melambat. Sebagian besar responden mengungkapkan penyebab utama kenaikan harga properti residensial berasal dari kenaikan harga bahan bangunan dan upah pekerja.

Berdasarkan tipe rumah, kenaikan harga tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil (1,37 persen, qtq). Sementara itu, dari 14 kota besar yang tercakup dalam survei, kenaikan harga properti residensial paling tinggi terjadi di wilayah Bandung (1,78 persen secara qtq).

Responden masih berpendapat bahwa tingginya suku bunga KPR, kenaikan harga bahan bangunan, tingginya tingkat pajak serta sulitnya perizinan/birokrasi merupakan berbagai faktor penghambat bisnis properti.

[Sumber:http://www.tribunkaltim.co.id/read/artikel/67796 ]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  🙂

Leave a comment »

Kalla Grup Bangun Theme Park Makassar

Kalla Grup, sebuah perusahaan milik keluarga besar Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Para Grup yang pemiliknya adalah Chaerul Tanjung membangun Trans Studio Theme Park di kawasan Tanjung Bunga Makassar. Proyek tersebut dibangun dengan investasi sekitar Rp 1 triliun.

Berdasarkan informasi yang diperoleh VIVAnews, Theme Park yang terinspirasi dari Disneyland dan Universal Studio itu dibangun di atas lahan seluas 2,7 hektare. Sehingga, ketika berada di Trans Studio Theme Park akan membawa pengunjung pada suasana sebuah kota kecil di Amerika Serikat (AS) tahun 1937 yang bernama Broadway.

Di Trans Studio tersebut terdapat 21 wahana yang disiapkan untuk menghibur pengunjung, seperti Dunia Lain, Si Bolang, Jelajah, Magic Thunder Coaster, Ayun Ombak, Angin Beliung. Para pengunjung dapat merasakan bagaimana menjadi seorang bintang di depan kamera, serta menjadi orang-orang di balik layar dari tayangan-tayangan favorit Trans TV dan Trans7, seperti Ceriwis, Dunia Lain, dan Jelajah.

Pada area lain, terdapat juga Studio Central, kawasan yang menampilkan gemerlap dunia layar lebar dan TV dalam tampilan ala Hollywood era tahun 60-an. Zona ini menyingkap rahasia-rahasia di balik layar. Ada juga The Lost City, suatu kawasan seru yang dikemas secara apik untuk dinikmati para petualang sejati.

Trans Studio juga dilengkapi bioskop empat Dimensi, dimana bioskop tersebut memanfaatkan kecanggihan teknologi visual dan suara serta peralatan audio-visual termodern.

Sementara itu, di area Trans Studio Walk juga menyediakan pusat perbelanjaan kelas dunia dengan lima lantai dengan luas 55 ribu meter persegi. Di area juga dilengkapi tiga atrium. Pusat perbelanjaan ini akan menyediakan fashion bermerk internasional.

Trans Studio Theme Park, di Kawasan Tanjung Bunga, Makassar tersebut hari ini diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Persemian tempat hiburan dalam ruangan terbesar di dunia itu dilakukan tepat pada pukul 09:09 WITA, Rabu 9 September 2009.

Sebelum JK memukul gendang tanda dimulainya operasi tempat hiburan itu, dia mengawali sambutannya dihadapan lebih dari 500 undangan. Dalam sambutan tersebut, JK sangat merespon keberadaan Trans Studio, proyek yang terinspirasi dari Disney Land tersebut.

Menurutnya, Trans Studio Theme Park telah mencatat sejarah baru sebagai tempat hiburan di Indonesia. Sebab, tempat hiburan tersebut merupakan yang terbesar dan terluas di dunia.

JK optimistis, Trans Studio akan meningkatkan perekonomian masyarakat Sulawesi Selatan. Sebab, keberadaan Trans Studio akan membuka peluang masuknya investor-investor baru ke Makassar.

Masih terkait dengan Trans Studio, JK mengatakan, tempat hiburan tersebut lahir karena dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat terhadap hiburan itu sendiri. “Seperti di Makassar, itu adalah untuk memenuhi kebutuhan hiburan setelah kebutuhan pokok terpenuhi,” ujarnya.

Usai meresmikan tempat hiburan tersebut, JK sempat mencoba sejumlah wahana permainan yang disiapkan dalam Trans Studio Theme Park tersebut. Seperti Teathre Room dan Kids Station.

[Sumber:http://bisnis.vivanews.com/news/read/89063-kalla_grup_bangun_theme_park_makassar]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  🙂

Pengen punya rumah sendiri? kini bukan hal yang susah. klik DISINI semua jadi mudah !!

 

Leave a comment »

Bisnis Properti Booming 2014, Menpera Minta Jaminan Lahan

Di tengah persaingan bisnis pro­perti yang makin ketat, Ke­men­terian Perumahan Rakyat (Kemenpera) mendorong peme­rin­tah daerah agar menjamin ke­tersediaan la­han perumahan khususnya kelas menengah ke bawah. Tanpa jami­nan tersebut, maka masya­rakat akan makin su­lit mendapatkan perumahan.

Hal itu dikemukakan Men­teri Perumahan Rakyat (Menpera) Su­harso Mo­noarfa di acara penyera­han penghargaan Adiupaya Puri­tama di Jakarta, kemarin. Menurut Suharso, para gubernur, bupati, dan walikota  mesti memberi per­hatian kepada rakyat agar menda­patkan fasilitas perumahan.

“Setiap penduduk harus kem­bali ke rumah. Karena rumah me­rupa­kan lambang kesejahteraan dan kemakmuran sebuah bangsa dan daerah. Jadi, tidak mungkin kepala daerah tidak memikirkan itu,” kata politisi PPP ini.

Hanya saja, lanjut Suharso, per­soalan yang mendasar saat ini ada­lah persoalan lahan. Namun, se­lalu ada jalan untuk menye­le­sai­kan permasalahan tersebut. Dia mencontohkan, di Singapura, se­kitar 90 persen la­han dikuasai oleh negara, se­hingga memu­dah­kan pemerintah melakukan pengatu­ran atas perumahan.

“Langkah yang dilakukan Si­ngapura itu bisa dicontoh oleh pemerintah daerah kita. Kepada gubernur, bupati, dan walikota, diharapkan bisa melakukan yang terbaik untuk masyarakat kita. Problem penyediaan tanah yang kita hadapi, saya yakin pasti bisa kita selesaikan,” paparnya.

Pada kesempatan resepsi ulang tahun Menpera itu, penghargaan diberikan kepada Gubernur Sum­sel Alex Noerdin, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Wakil Gu­ber­nur Jatim Saifullah Yusuf, Wali­kota Palembang, Walikota Banda Aceh dan Bupati Malang.

Pengamat peru­mahan Pana­ngian Simanungkalit memper­kirakan, tahun ini bisnis peruma­han nasional akan kem­bali bang­kit dan booming hingga 2014. Selain didukung perbaikan pere­konomian, pertumbuhan pa­so­kan dan permintaan hunian di­to­pang oleh penurunan suku bunga pem­biayaan sektor ini.

“Prospek bisnis perumahan akan tetap bagus hingga 2014,” pungkas Panangian.

[Sumber:http://ekbis.rakyatmerdeka.co.id/news.php?id=4625]

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  🙂

Leave a comment »

Intiland Agresif Bangun Rumah & Apartemen

INILAH.COM, Jakarta – PT Intiland Development Tbk (DILD) tampakanya agresif membangun perumahan, apartemen dan kantor tahun depan.

Demikian dikatakan Sekretaris Perusahaan Intiland, Theresia Rustandi. Pembangunan perumahan dan apartemen memberikan kontribusi untuk pendapatan perseroan hingga 80%, dibandingkan hotel hanya 20%. “Jadi kita harus tetap membangun untuk dijual belum untuk di sewakan,” ujarnya.

Dijabarkannya, Intiland akan membangun kantor dan perumahan yang berlokasi di TB Simatupang dengan luar tanah sekitar 7 herktar. “Tahan ini milik salah satu pemegang saham, namun ia tetap memiliki 10% dan Intiland 90%,” urainya.

Dana pembangunan kantor dan perumahan memakan biaya 50% dati hasil penerbitan rights issue sekitar Rp2,073 triliun.

Selain di TB Simatupang, Intiland pun akan membangun kawasan perumahan di Tangerang dengan luas tanah sekitar 500 hektar. Namun, 150 hektar lahan masih dalam tahap pembebasan, sedangkan 350 hektar sudah siap dibangun. Dana pembebasan lahan ini diperoleh dari rights issue sekitar 50%nya. “Pembangunan perumahan ini nantinya kita JV dengan swasta guna membiayai,” ujarnya.

Mengenai masalah kontrak, lanjutnya masih belum dibicarakan sebab pembangunan baru akan berjalan tahun depan. “Kontraktornya nanti akan dibicarakan jika sudah mau berjalan,” paparnya. [hid]

Sumber: Dari Sini

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  🙂

Leave a comment »

Trend Budget Hotel

Setelah sukses dengan program visit Indonesia year di tahun 2009 yang telah meningkatkan kepariwisataan Indonesia. Di Tahun 2010 Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata akan melaksanakan kurang lebih program yang sama. Mengajak wisatawan asing maupun domestik untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia

Untuk saat ini perkembangan wisatawan asing atau domestik atau backpacker sangat meningkat. Terlihat di beberapa kota sebagai tujuan wisatawan seperti, Bali, Yogyakarta, maupun Bandung saat liburan tiba, semua penginapan di wilayah tersebut full booked. Agak sulit mencari penginapan saat musim liburan. Sehingga bagi kita yang ingin berlibur harus reserved dari jauh-jauh hari agar bisa dapat penginapan yang sesuai dengan budget kita.

Hal yang paling penting dipersiapkan untuk liburan adalah budgeting selain kesehatan kita tentunya. Nah bicara mengenai budgeting harus disesuaikan dengan apa yang ingin kita lakukan di tempat wisata tersebut, ingin Backpacker dengan biaya yang lebih rendah atau ingin wisata dengan nyaman dan biaya pun agak mahal. Lalu juga survey harga untuk tempat tinggal kita selama berwisata. Pilihan tempat tinggal bisa hotel ataupun villa atau rumah penduduk sekitar yang bisa kita sewa. Semua pilihan penginapan tergantung dari budget & gaya liburan kita.

Liburan dengan budget yang tinggi bukanlah hal yang istimewa untuk dibicarakan. Lalu, bagaimana jika anggaran liburan kita pas-pasan? Tentu bukan hal yang gampang, karena harus memperhitungkan dengan hati-hati pengeluaran mana yang harus diciutkan nanti. Jika problem seperti ini, hotel murah dijadikan pilihan sebagai tempat menginap selama liburan nanti.

Ini ada beberapa referensi hotel di wilayah Bali, Bandung, dan Yogyakarta untuk yang ingin berwisata kesana atau backpacking kesana dengan hotel yang murah, nyaman, dan sesuai budget tentunya :

Bali :

Tune Hotels

Hotel yang terletak di kuta ini dilengkapi fasilitas yang lengkap, 6 menit berjalan dari pantai kuta, dekat dengan shopping center dan dining area di jalan pantai kuta. Dengan harga yang hemat cocok bagi kantong backpacker.

Lokasi: Jl.Kahyangan Suci (off jalan pantai kuta), kuta, Bali, Indonesia

Untuk Harga : Rp 180.000 / malam

Bandung :

Graha Sartika Hotel

Hotel dengan biaya ringan yang cocok untuk kantong backpacker, terletak di kawasan yang strategis, cocok untuk dijadikan tujuan wisata di kota Bandung.

Lokasi : Jl. Pelajar Pejuang 45 No. 42 Bandung , telp : 022-7312516, 022-7303369

Untuk Harga : Standard Room Rp.150.000 (non AC) – Executive Room Rp. 180.000 (AC)

Yogyakarta:

Hotel Agung Mas

Dibangun dalam kemegahan arsitektur serta nuansa tradisional dalam interior yang kental. Rasakan kehangatan sapaan dan senyuman ketika Anda berkunjung.

Lokasi: Jl. Hos Cokroaminoto 108 Jogya, phone: +62 274 619576, +62 274 619782.

Untuk Harga: Kamar Kusumo Rp.93.500 include tv 14”, cold water, fan

Itu beberapa referensi hotel murah di Bali, Bandung, dan Yogyakarta.Bisa dijadikan pertimbangan untuk membuat budgeting liburan nanti. Liburan nyaman dengan biaya ringan .

Cari Rumah ?? Gak perlu 123, Hanya KITA Ahlinya  🙂

Leave a comment »

Suku bunga stabil, sektor properti panen

Suku bunga stabil, sektor properti panen

Suku bunga stabil, sektor properti panen

Jakarta. Pasar properti di semester II ini diperkirakan bakal tetap semarak. Salah satu penyebabnya, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI rate tetap bertahan di level 6,5% sehingga bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pun stabil.

Di paro kedua 2010 ini, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) optimistis mampu meraih penjualan senilai Rp 1 triliun. Maklum di semester I-2010 penjualan SMRA naik 26,7% menjadi Rp 677 miliar.

Direktur Keuangan SMRA Michael Yong menyebutkan, penjualan proyek Royal Orchard Kelapa Gading akan menjadi penopang utama pendapatan SMRA. “Kami sudah mulai tawarkan pada akhir Juli dan sudah terjual 90%,” ujar Michael, pekan lalu.

Sarina Lesmina, Analis CLSA Asia Pacific Markets, meramalkan pendapatan SMRA tahun ini akan tembus Rp 1,62 triliun. “Laba bersihnya bisa sekitar Rp 223 miliar,” ujarnya.

Tak mau kalah, PT Bumi Serpong Damai (BSDE) juga optimistis, penjualannya bakal melejit. Direktur BSDE Hermawan Wijaya meyakini, penjualan BSDE bisa mencapai
Rp 2 triliun.

Dia pun yakin, BSDE tidak kesulitan mencapai target laba bersih Rp 355 miliar. Pasalnya di semester II ini, BSDE akan merilis proyek residensial dan komersial baru senilai Rp 310 miliar. Selain itu, BSDE masih memiliki proyek industri senilai Rp 259 miliar. Natalia Sutanto, Analis Bahana Securities, memprediksi, hingga akhir 2010 BSDE bisa meraup pendapatan Rp 1,51 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 386 miliar.

Optimisme juga datang dari PT Alam Sutera Tbk (ASRI) yang yakin tahun ini mampu meraih pendapatan sebesar Rp 800 miliar. Selain mengandalkan proyek di Serpong dan Tangerang, ASRI bakal berekspansi ke Bali mengembangkan kawasan resor. “Kami berencana beli lahan awal sekitar 10 hektare di Bali,” kata Sekretaris Perusahaan ASRI Hendra Kurniawan.

Analis Danareksa Sekuritas Lidya Suwandi memperkirakan penjualan ASRI bakal tumbuh 20% tahun ini. Dalam riset terakhirnya, Lidya mencatat, selama Januari-Februari 2010, harga jual tanah di Alam Sutera rata-rata Rp 4,97 juta per meter persegi (m²), naik dari Rp 4,25 juta per m² pada periode sama 2009.

Sementara itu PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menaksir penjualannya tahun ini akan tembus Rp 1,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi awal sebesar Rp 1,2 triliun. “Pendapatan kami mungkin tumbuh hingga 40% menjadi Rp 1,5 triliun,” ujar Hiramsyah Thaib, Direktur Utama PT Bakrieland Development Tbk.

Sumber : http://investasi.kontan.co.id/v2/read/investasi/45066/Suku-bunga-stabil-sektor-properti-panen

Leave a comment »

Lebaran, Penjualan Rumah Menurun Di Surabaya

SURABAYA- Penjualan properti residensial atau rumah hunian di Surabaya melonjak hingga 10 % selama semester satu tahun 2010. Peningkatan penjualan properti residensial itu sejalan dengan tingginya permintaan rumah khususnya tipe menengah.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris REI Jatim, Noer Wakhid, Senin (23/8). “Untuk semester 1 tahun ini menunjukkan peningkatan 10 % dibanding pada semester yang sama tahun lalu. Peningkatan itu di dominasi oleh rumah tipe menengah ke atas,” ucapnya ketika dihubungi Surabaya Post melalui telepon, Senin (23/8)
Dikatakan Nur Wakhid, pada semester satu tahun 2009 rumah tipe menengah yang terjual 400 unit. Sedangkan pada semester satu tahun ini meningkat menjadi 600 unit.
Kondisi penawaran rumah maupun permintaan rumah yang relatif stabil ini diperkirakan masih akan berlanjut pada semester dua tahun 2010. “Peningkatannya sangat signifikan dan diprediksi akan berlanjut sampai akhir tahun. Kita menargetkan bisa mencapai 40 % peningkatannya,” ujar Wachid
Walaupun begitu, untuk momen menjelang Lebaran ini, menurut Wachid penjualan rumah sedikit mengalami penurunan, karena masyarakat lebih terkonsentrasi untuk mempersiapkan kebutuhan lebaran. Tapi, kondisi tersebut hanya berjalan sebentar dan akan kembali normal yang akhirnya menunjukkan peningkatan. “Mereka bukan tidak mau membeli, tapi hanya menunda,” katanya.
Menurut Noer Wakhid, tingginya permintaan itu diakibatkan karena kondisi bunga kredit yang stabil akibat perekonomian Indonesia yang semakin membaik. Kondisi bunga kredit yang stabil membuat masyarakat antusias membeli rumah karena ada kepastian.
“Karena kondisi bunga kredit yang stabil, masyarakat makin percaya karena ada kepastian,” tambahnya.
Untuk pendanaannya, sebagian besar konsumen (82 %) masih memilih Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) sebagai fasilitas utama dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial. Sebagian besar menggunakan kredit jangka panjang antara 5 tahun-15 tahun.
Dikatakan Noer Wakhid, tingkat bunga KPR yang diberikan perbankan untuk pembelian rumah umumnya berkisar antara 10 % -12 %. Di samping melalui fasilitas KPR, menurut Wachid sebanyak 15,3% konsumen memilih menggunakan fasilitas pembayaran secara tunai bertahap, dan sebagian kecil (3,7 %) dilakukan dalam bentuk tunai (cash keras).
“Karena bunga stabil, kebanyakan mereka memanfaatkan fasilitas KPR dari Bank. Sebanyak 82 % untuk KPR, 15,3 % tunai bertahap, dan sisanya dalam bentuk tunai langsung,” ungkapnya.
Untuk pembelian rumah hunian tipe menengah didominasi oleh masyarakat perkotaan yang berada di pinggiran kota Surabaya. Dari 600 unit yang terjual, 420 unit dibeli oleh mereka yang tinggal di pinggiran kota Surabaya. “Kebanyakan sih warga Surabaya yang hidup di pinggiran. Untuk warga pusat kota, kecenderungannya sekarang lebih ke apartemen,” ujarnya.
Ditambahkan Noer Wakhid, untuk pengembang, umumnya masih mengutamakan sumber pendanaan internal terutama untuk penyediaan lahan. Sedangkan untuk pembangunan rumah, sebagian masih menggunakan dana eksternal seperti dari bank. “Untuk penyediaan lahan (tanah) 100 % merupakan sumber dana internal. Sedangkan untuk pembangunan rumahnya sekitar 70 % adalah sumber dana internal dan 30 % dari sumbr dana yang berasal dari Bank. Karena berkaitan dengan KPR nantinya,” ujarnya. m11

Sumber http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=875668539d0d91f5501966dfe31fa372&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5

Leave a comment »

Harga Rumah Tipe Besar Diprediksi Cenderung Naik

IST Ilustrasi

IST Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) yang dipublikasikan Agustus 2010 menyebutkan harga properti residensial masih mengalami kenaikan pada semua tipe. Namun, kenaikan tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil (secara triwulanan 1,37 persen).

Secara triwulanan (qtq), indeks harga naik sebesar 1,04 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga pada triwulan sebelumnya (0,70 persen). Kenaikan harga properti residensial, menurut sebagian besar responden, terutama berasal dari kenaikan harga bahan bangunan dan tingginya upah pekerja.

Berdasarkan wilayah, kenaikan harga paling tinggi terjadi di wilayah Bandung yaitu sebesar 1,78 persen (qtq) terutama pada rumah tipe kecil (3,46 persen).

Sementara itu, untuk wilayah Jabodebek dan Banten, kenaikan harga properti residensial pada triwulan II-2010 tercatat sebesar 1,19 persen, lebih tinggi dari kenaikan harga pada triwulan sebelumnya (0,72 persen).

Bagaimana untuk Triwulan III-2010, SHPR BI memprediksi kenaikan harga properti residensial diperkirakan masih akan berlanjut, namun dengan kenaikan yang melambat.

Dijelaskan, secara triwulanan (qtq), harga properti residensial diperkirakan mengalami kenaikan yang melambat sebesar 0,22 persen dengan kenaikan harga paling tinggi diperkirakan terjadi pada rumah tipe besar (0,26 persen), sementara berdasarkan regional terjadi di di wilayah Bandar Lampung (1,50 persen).

Sementara secara tahunan (yoy), harga properti residensial diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 2,66 persen dengan kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi di rumah tipe kecil (3,26 persen), sementara berdasarkan regional terjadi di wilayah Makassar (4,31 persen). Kenaikan harga properti residensial baik secara triwulanan maupun tahunan ini juga terjadi di wilayah Jabodebek dan Banten.

Dikofirmasi soal ini Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi DPP REI Djoko Slamet Utomo mengatakan meski naik namun kenaikan harga properti tidaklah terlalu besar. “Meski naik sedikit tapi kan juga diikuti dengan daya beli masyarakat yang juga membaik,” kata Djoko kepada Tribunnews.com hari ini.

Dijelaskan membaiknya daya beli masyarakat terhadap properti (rumah, apartemen, rumah toko, dan sebagainya) itu juga disebabkan karena suku bunga KPR (kredit pemilikan rumah) yang ditawarkan bank cukup menggiurkan. ‘Sudah dibawah dua digit (10 persen),” kata Dojoko.

SHPR BI merupakan survei triwulanan BI terhadap sampel pengembang proyek perumahan (developer) di 14 kota yaitu Medan, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Manado, Pontianak, Jabotabek, dan Makassar.

Jumlah responden mencakup 45 pengembang utama di wilayah Jabodebek-Banten, dan sekitar 215 pengembang di 13 Kantor Bank Indonesia (KBI). Pengumpulan data dilakukan secara langsung (face to face) mencakup data harga jual rumah, jumlah unit rumah yang dibangun dan dijual pada triwulan bersangkutan serta prakiraan harga jual rumah dalam triwulan berikutnya.

Adapun tipe banguan rumah  yakni  tipe  kecil (luas bangunan sampai 36m2) , tipe menengah (luas bangunan >36m2 sampai 70m2) dan tipe besar (luas bangunan > 70m2).(*)

Penulis : hasanuddin_aco
Editor : Juang_Naibaho

Sumber : http://www.tribunnews.com/2010/08/22/harga-rumah-tipe-besar-diprediksi-cenderung-naik

Leave a comment »